Polri Tanpa Kepala

Sudah tiga bulan Republik ini tidak mempunyai KAPOLRI, tidak ada kepala di institusi penegak hukum ini. Loh, kalo gak ada kepala, gimana mo jalan bang? Ya, itulah yang kini menjadi pertanyaan sebagian besar masyarakat Indonesia.

Tarik ulur dalam proses pemilihan kepala ini menjadi kontroversi yang kian hari kian memanas dengan adanya pengajuan nama calon kapolri baru oleh Presiden yaitu Komjem Badroddin Haiti (BH), yang saat ini menjadi Wakapolri yang sebelumnya menjadi rekan Jendral Sutarman yang dicopot jabatannya sebagai Kapolri.

Ada yang bilang BH pantas menjadi kapolri baru mengingat jabatannya saat ini adalah wakapolri, sundul dikit naik jadi kapolri. Tapi yang jadi permasalahan panjang adalah proses pelantikan Komjen Budi Gunawan(BG).

Awalnya BG dicalonkan oleh Presiden Jokowi untuk menjadi kapolri yang baru, setelah melalui fit and propertest di DPR, BG dinyatakan lolos dan di iyakan oleh DPR untuk dilantik menjadi Kapolri, namun setelah lolos di DPR tersebut, BG tidak langsung dilantik karena adanya keputusan dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang menyatakan BG sebagai tersangka Korupsi dalam kasus suap dan gratifikasi ketika menjabat di Mabes Polri.

Abraham Samad (ketua KPK non aktif) pada sebuah konfrensi pers mengatakan BG sudah lama mendapat catatan merah (*BBC.CO.UK).

Kisruh kapolri ini semakin hangat diperbicangkan ketika Presiden Jokowi mengajukan nama baru calon Kapolri pengganti BG, tidak jauh-jauh calon tersebut adalah wakapolri saat ini, BH.

Pihak BG tidak terima dengan status tersangka yang diberikan KPK kepadanya, sehingga BG ,mengajukan Praperadilan. Dalam Proses pra peradilan ini, BG dinyaktakan tidak bersalah atau tidak terbukti korupsi seperti yang dituding oleh KPK. Keputusan ini diberikan oleh hakim Sarpin. Namun beberapa waktu kemudian hakim Sarpin pun mendapat kritik pedas atas keputusan tersebut.

Karena BG tidak terbukti bersalah di pengadilan ditambah dengan lolos pada fit and propertest di DPR, maka DPR pun kini ngotot untuk tetap menjadikan BG sebagai Kapolri yang baru menggantikan Jendral Sutarman. Di sisi lain Presiden juga sudah mengajukan nama baru yakni wakapolri, BH.

Lalu bagaimana selanjutnya pemilihan kapolri ini? Presiden dan DPR pun menggelar pertemuan namun belum ada hasil, siapa yang akan menjadi kapolri, apakah BH atau BG. Hasil dari pertemuan itu disepakati untuk memilih kapolri definitif atau yang sudah pasti, bukan sekedar PLT.

Disisi lain banyak pengamat yang mengatakan bahwa kedua calon tersebut menjadi komisioner Polri, yang satu Kapolri dan yang lain Wakapolri. Namun dalam rapat tersebut, yang menjadi wacana adalah BG menjadi wakapolri. Lalu setujukah pihak BG menjadi wakapolri mengingat BG telah lolos test untuk menjadi kapolri.

Kita nantikan kapolri yang baru mengingat ini adalah keputusan mutlak dari seorang presiden. Kapan? Presiden juga belum bisa memastikan kapan pelantikan dan siapa yang akan dilantik.

Pages: 1 2 3