Tuak nira biasanya dihasilkan dari menyadap nira dari mayang (tongkol bunga) pohon enau atau nipah. Mayang enau atau nipah akan dibiarkan akan menjadi buah, dipotong dan air manis yang menitik dari tandan yang dipotong itu akan dikumpulkan dalam wadah, biasanya buluh bambu. Air nira yang terkumpul dan belum mengalami fermentasi tidak mempunya kandungan alkohol dan biasa dijual sebagai minuman jajanan legen. Bila dibiarkan, kandungan gula di dalamnya akan menjadi alkohol melalui proses fermentasi selama beberapa hari dengan kandungan alkohol sekitar 4%. Tuak enau atau nipah ini dapat diminum selepas beberapa hari.
Tuak ini biasa dijumpai pada masyarakat suku Toraja di Tana Toraja,Sulawesi Selatan, yang memiliki kebiasaan minum tuak. Selain untuk menghangatkan badan, tuak dari pohon enau di Toraja telah menjadi minuman pada ritual-ritual adat. Sehingga setiap pelaksanaan ritual adat sudah pasti tersedia tuak.
Namun jika meminum tuak dalam jumlah yang banyak dan sering tentu akan menyebabkan timbul beragam penyakit. Yang sering penulis jumpai adalah terjadinya perlukaan pada lambung dan perlemakan hati.
- Perlukaan pada lambung atau sering disebut peptic ulcer
Dapat terjadi akibat meminum tuak yang banyak atau sering di sebut parmitu di daerah batak. sehingga orang yang suka minum tuak akan merasa kenyang dan lupa untuk mengisi perut dengan makanan utama seperti nasi dan roti. Lalu akibatnya lambung akan selalu kosong sementara asam lambung akan selalu keluar .
Akibatnya akan terjadi iritasi dan perlukaan - perlukaan kecil pada mukosa lambung yang lama kelamaan akan berobah menjadi borok atau ulkus. Keadaan ini akan menimbulkan rasa nyeri yang hebat , perut bagian atas serasa ditusuk sembilu dan disayat-sayat dengan pisau. Pada saat ini penderita akan merasakan sakit yang luar biasa , berkeringat dingin dan bahkan bisa merasakan mual dan muntah yang hebat . Pada tahap ini penderita akan hilang selera makan .
Bagaimana tidak diisi dengan makanan maka lambung akan pedih luar biasa , tidak di isi juga akan menimbulkan nyeri yang hebat. Biasanya penderita akan sangat tersiksa terutama saat malam menjelang pagi.
Pada tahap berat penderita akan mengalami muntah darah . Sampai di tahap ini penderita masih dapat di berikan pengobatan - pengobatan medikamentosa seperti obat - obat antasida , obat penghambat pengeluaran asam lambung dan obat pelapis mucosa lambung. Bisa kita bayangkan daging yang kita makan itu dapat dihancurkan oleh asam lambung lantas otot - otot lambung juga begitu akan di rusak oleh asam lambung jika terkena.
Pada tahap yang berat maka terjadi kebocoran lambung , di mana saat muncul muntah darah yang berulang dan tidak di obati dengan serius maka kebocoran atau perforasi lambung bisa terjadi . Keadaan ini di tandai dengan sakit hebat pada seluruh lapangan perut yang berlangsung terus menerus , perut menjadi tegang , dan demam yang tinggi > 20.000 . Jika di periksa sel darah putih akan sangat tinggi dan sering menimbulkan keadaan yang di sebut sepsis.
Atas dasar klinis ini dengan di bantu olah pemeriksaan foto polos perut 3 posisi saja sudah cukup untuk melakukan tindakan operasi besar atau di sebut laparotomi sesegera mungkin sebab jika di tunda setiap jam yang berlalu akan menyebabkan keadaan umum penderita semakin memburuk tindakan ini disebut exploratori laparotomi.
Bagian usus yang mengalami kebocoran itu di buang sampai batas jaringan yang sehat dan dilakukan penjahitan kembali dengan tekhnik khusus. Tentu tindakan ini sangat beresiko dan perlu perawatan yang cukup lama dengan cost yang tidak bisa di bilang sedikit.
Jadi inilah resiko yang mesti di ambil , akibat dari meminum alkohol atau tuak dalam jumlah yang berlebihan.
Mengenang kasus ini penulis teringat saat bertugas di RSU tarutung pada tahun 1994 , selama 2 bulan bertugas di tarutung penulis sering sekali menjumpai kasus infeksi pada seluruh lapangan perut atau di sebut diffuse peritonitis yang disebabkan oleh kebocoran pada lambung dan saat di anamnese hampir semua adalah peminum tuak yang hebat.si jago parmitu....Dan setelah dilakukan operasi ternyata di jumpai kebocoran lambung pada berbagai lokasi di lambung.So hati-hati lah bagi anda yang suka minum alkohol atau tuak... - Perlemakan hati atau disebut fatty liver
Pada tahap ringan akibat meminum alkohol atau tuak akan menimbulkan perlemakan pada hati , ini terdeteksi dengan pemeriksaan USG hati dan perut. Akan di jumpai kondisi hati ditutupi oleh lemak dan tidak sehat pada tahap dini perut akan terasa penuh , tegang dan kurang nyaman.Pada tahap lanjut perlemakan hati akan menyebabkan kerusakan sel-sel hati secara bertahap dan terus berlanjut sampai fungsi hati mengalami gangguan .
Hal ini akan di sertai dengan peninggian test fungsi hati seperti SGOT , SGPT dan alkali phospatase. kadang sampai 2-3 x jumlah normal. Nah pada kondisi ini terjadi kondisi pasien mudah lemas dan lekas capek , lalu pada tahap yang lebih berat terjadi mata penderita akan mulai berwarna kuning dan buang air kecil seperti teh pekat.Pada saat ini hati telah mengalami ganguan fungsi yang sangat hebat. Kerusakan hati yang sudah sangat hebat akan sulit untuk di perbaiki.. Transplantasi hati adalah pilihat yang sangat sulit dan berat.
Jadi apakah anda akan terus minum tuak dan alkohol setelah ini..???
Sebenahnya masih banyak resiko penyakit lain yang mungkin akan terjadi namun dari sisi bedah dua kelainan ini lebih dominan dapat terjadi , selain serangan pada jantung , otak , pembuluh darah dan lain sebagainya..(*blog dokter ramzi)
Satu gelas tuak, penambah darah
Dua gelas tuak, lancar bicara
Tiga gelas tuak, mulai tertawa-tawa
Empat gelas tuak, mencari gara-gara
Lima gelas tuak, hati membara
Enam gelas tuak, membuat perkara
Tujuh gelas tuak, semakin menggila
Delapan gelas tuak, membuat sengsara
Sembilan gelas tuak, masuk penjara
Sepuluh gelas tuak, masuk neraka
No comments:
Post a Comment